Video Senam Nifas
Senam nifas
Pengertian nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai beberapa jam
sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan
(Marmi, 2012). Pengertian lainnya, masa nifas adalah masa setelah
plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu
(Saleha, 2009).
Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa masa nifas
(puerperium) masa yang berlangsung sekitar 6 minggu yang dimulai
beberapa jam setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
1) Tahapan masa nifas
Menurut Anggraini (2010), tahapan masa nifas di bagi atas:
a) Puerperium dini
Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan - jalan.
b) Puerperium intermedial
Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat
genetalia yang lamanya 6–8 minggu.
c) Remote puerperium
Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih
dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu
persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat
sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
Pengertian senam nifas
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat
mungkin setelah melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami
peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada
kondisi normal seperti semula (Sukaryati dan Maryunani, 2011).
Menurut Widianti dan Proverawati (2010), senam nifas adalah
latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan,
dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan,
untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi,
memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah
kehamilan, terutama pada otot-otot bagian punggung, dasar panggul
dan perut.
Tujuan senam nifas
Menurut Walyani dan Purwoastuti (2015), tujuan dilakukannya
senam nifas pada ibu setelah melahirkan adalah:
1) Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu
2) Mempercepat proses involusi uterus dan pemulihan fungsi alat
kandungan
3) Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot
panggul, perut dan perineum terutama otot yang berkaitan selama
kehamilan dan persalinan
4) Memperlancar pengeluaran lochea
5) Membantu mengurangi rasa sakit pada otot-otot setelah melahirkan
6) Merelaksasi otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan
persalinan
7) Meminimalisir timbulnya kelainan dan komplikasi nifas, misalnya
emboli, trombosia, dan lain-lain
Manfaat senam nifas
Manfaat senam nifas secara umum menurut Sukaryati dan Maryunani
(2011), adalah sebagai berikut:
1) Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang
mengalami trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian
tersebut ke bentuk normal
2) Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar
diakibatkan kehamilan dan persalinan, serta mencegah pelemahan
dan peregangan lebih lanjut
3) Menghasilkan manfaat psikologis yaitu menambah kemampuan
menghadapi stres dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca
persalinan
Kontra indikasi senam nifas
Ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak diperbolehkan
untuk melakukan senam nifas dan ibu yang keadaan umumnya tidak
baik misalnya hipertensi, pascakejang dan demam (Wulandari dan
Handayani, 2011). Demikian juga ibu yang menderita anemia dan ibu
yang mempunyai riwayat penyakit jantung dan paru-paru seharusnya
tidak melakukan senam nifas (Widianti dan Proverawati, 2010).
Waktu dilakukan senam nifas
Senam ini dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada
komplikasi obstetrik atau penyulit masa nifas (misalnya hipertensi,
pascakejang, demam). Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu
24 jam setelah melahirkan, kemudian dilakukan secara teratur setiap
hari. Dengan melakukan senam nifas sesegera mungkin, hasil yang
didapat diharapkan dapat optimal dengan melakukan secara bertahap.
Senam nifas sebaiknya dilakukan di antara waktu makan.
Melakukan senam nifas setelah makan membuat ibu merasa tidak
nyaman karena perut masih penuh. Sebaliknya jika dilakukan di saat
lapar, ibu tidak akan mempunyai tenaga dan lemas. Senam nifas bisa
dilakukan pagi atau sore hari. Gerakan senam nifas ini dilakukan dari
gerakan yang paling sederhana hingga yang tersulit (Marmi, 2012).
Kerugian bila tidak melakukan senam nifas
Kerugian bila tidak melakukan senam nifas menurut Sukaryati dan
Maryunani (2011), antara lain :
1) Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah
tidak dapat dikeluarkan
2) Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko
perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan
3) Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah)
4) Timbul varises
Pelaksanaan Senam Nifas
Sebelum melakukan senam nifas, sebaiknya bidan mengajarkan
kepada ibu untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan
dapat dilakukan dengan melakukan latihan pernapasan dengan cara
menggerak-gerakkan kaki dan tangan secara santai. Hal ini bertujuan
untuk menghindari kejang otot selama melakukan gerakan senam
nifas. Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah
melahirkan, kemudian dilakukan secara teratur setiap hari (Widianti
dan Proverawati, 2010).
Ada berbagai versi gerakan senam nifas, meskipun demikian
tujuan dan manfaatnya sama, berikut ini merupakan metode senam
yang dapat dilakukan mulai hari pertama sampai dengan hari keenam
setelah melahirkan menurut Sukaryati dan Maryunani (2011) yaitu:
1) Hari pertama
Berbaring dengan lutut ditekuk. Tempatkan tangan di atas perut di
bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung tahan
hingga hitungan ke-5 atau ke-8 dan kemudian keluarkan melalui
mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu
mengosongkan paru-paru. Lakukan dalam waktu 5-10 kali hitungan.
2) Hari kedua
Berbaring terlentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak
terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan renggangkan
lengan kanan. Pada waktu yang bersamaan rilekskan kaki kiri dan
renggangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh
bagian kanan tubuh. Lakukan 5-10 kali gerakan.
3) Hari ketiga
Sikap tubuh terlentang tapi kedua kaki agak dibengkokan sehingga
kedua telapak kaki menyentuh lantai. Lalu angkat pantat ibu dan
tahan hingga hitungan ke-3 atau ke-5 lalu turunkan pantat ke posisi
semula dan ulangi gerakan hingga 5-10 kali.
4) Hari keempat
Sikap tubuh bagian atas terlentang dan kaki ditekuk ±45º kemudian
salah satu tangan memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ±45º
dan tahan hingga hitungan ke-3 atau ke-5. Lakukan gerakan tersebut
5-10 kali.
5) Hari kelima
Sikap tubuh masih terlentang kemudian salah satu kaki ditekuk ±45º
kemudian angkat tubuh dan tangan yang berseberangan dengan kaki
yang ditekuk usahakan tangan menyentuh lutut. Gerakan ini
dilakukan secara bergantian dengan kaki dan tangan yang lain.
Lakukan hingga 5-10 kali.
6) Hari keenam
Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha
membentuk sudut ±90º lakukan secara bergantian dengan kaki yang
lain. Lakukan 5-10 kali.
Persiapan senam nifas
Sebelum melakukan senam nifas ada hal-hal yang perlu dipersiapkan
yaitu sebagai berikut:
1) Memakai baju yang nyaman untuk berolahraga
2) Persiapkan minum, sebaiknya air putih
3) Bisa dilakukan di matras atau tempat tidur
4) Ibu yang melakukan senam nifas di rumah sebaiknya mengecek
denyut nadinya dengan memegang pergelangan tangan dan
merasakan adanya denyut nadi kemudian hitung selama satu menit
penuh. Frekuensi nadi yang normal adalah 60-90 kali per menit
5) Boleh diiringi dengan musik yang menyenangkan
6) Petunjuk untuk bidan atau tenaga kesehatan yang mendampingi ibu
untuk melakukan senam nifas: perhatikan keadaan umum ibu dan
keluhan-keluhan yang dirasakan, pastikan tidak ada kontra indikasi
dan periksa tanda vital secara lengkap untuk memastikan pulihnya
kondisi ibu yaitu tekanan darah, suhu pernafasan, dan nadi.
Perhatikan pula kondisi ibu selama senam. Tidak perlu
memaksakan ibu jika tampak berat dan kelelahan. Anjurkan untuk
minum air putih jika diperlukan.
Penurunan Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Penurunan tinggi fundus uteri merupakan salah satu tanda dari
involusi uterus. Involusi uterus adalah kembalinya uterus kepada keadaan
sebelum hamil, baik dalam bentuk maupun posisi. Involusi adalah
perubahan retrogresif pada uterus yang menyebabkan berkurangnya
ukuran uterus. Selama proses involusi, uterus menipis dan mengeluarkan
lochea yang diganti dengan endometrium baru. Involusi uterus melibatkan
pengguguran desidua serta penglupasan situs plasenta, sebagaimana
diperlihatkan dengan pengurangan dalam ukuran dan berat serta oleh
warna dan banyaknya lochea (Bahiyatun, 2009).
Pada hari pertama TFU diatas simpisis pubis atau sekitar 12-14 cm.
Hal ini terus berlangsung dengan penurunan TFU 1 cm setiap harinya,
sehingga pada hari ketujuh TFU sekitar 5 cm dan pada hari kesepuluh
TFU tidak teraba di simpisis pubis. Ukuran uterus pada masa nifas akan
mengecil seperti sebelum hamil (Wulandari dan Handayani, 2011).
Comments
Post a Comment